-
Jumat
EVOLUSI SATELIT METEOROLOGI
2/25/2011 06:07:00 PM
Diposting oleh
akfia rizka kumala
Observasi meteorologi sebelum ditemukannya satelit dilakukan dengan menggunakan layang-layang serta balon. Layang-layang yang cukup terkenal adalah layang-layang Benjamin Franklin. Sampai akhirnya penggunaan layang-layang dalam pengukuran cuaca digantikan oleh pesawat.
Perkembangan pesawat terbang selama Perang Dunia I merangsang cara baru observasi udara di atmosfir. Tahun 1925, Bureau memulai eksperimen program observasi harian dari sensor yang dipasang pada sayap pesawat terbang.
Kemudian pada tahun 1929, Robbert Goddard meluncurkan satelit pada sebuah roket yang menyertakan barometer, termometer, dan kamera. Kemajuan teknologi satelit selama Perang Dunia II mengawali fotografi di puncak atmosfir. Pada saat itulah dimungkinkan sebagai awal mula penggunaan satelit dalam observasi meteorologi. (www.ssec.wisc.edu)
Menurut www.ssec.wisc.edu, Sputnik I adalah satelit meteorologi pertama yang diluncurkan oleh Uni Soviet pada 4 Oktober 1957. Sputnik I menyajikan pemandangan angkasa pertama pada permukaan dan atmosfir planet kita. Satelit ini memiliki berat hanya 183 pon , sebesar bola basket dengan lama orbit hanya 98 menit. Sputnik 1 membantu mengidentifikasi kepadatan lapisan atas atmosfer dengan jalan mengukur perubahan orbitnya dan memberikan data dari distribusi signal radio pada lapisan ionosphere. Karena badan satelit ini diisi dengan nitrogen bertekanan tinggi. Selain itu, satelit ini memberi kesempatan pertama dalam pendeteksian meteorit, karena hilangnya tekanan dalam disebabkan oleh penetrasi meteroid bisa dilihat melalui data suhu yang dikirimkannya ke bumi. (www.lapanrb.org)
Munculnya satelit tersebut kemudian memunculkan persaingan antara Rusia dengan Amerika. Akibatnya, Amerika pun mempercepat programnya yakni peluncuran satelit TIROS-1 (Television Infrared Observational Satelite). Satelit ini diluncurkan oleh pada 1 April 1960. Satelit ini hanya beroperasi selama 78 hari (earthobservatory.nasa.gov). Tahun 1965, TIROS ditambahkan lagi hingga total jumlahnya sepuluh buah.
Percobaan-percobaan TIROS mengantarkan meluncurkannya staelit ESSA-1 sampai ESSA-9 pada tahun 1996-1969 oleh perusahaan induk Environmental Science Services Administration. Bersamaan dengan itu, NASA NASA meluncurkan satelit NIMBUS, tepatnya pada 28 Aguatus 1964. Menurut Hass dan Saphiro (1982) dalam www.ssec.wisc.edu overview NIMBUS dapat digunakan dalam berbagai bidang, antara lain: meteorologi, oseanografi, hidrologi, geologi, geomorfologi, geografi, kartografi, dan pertanian. NIMBUS merupakan satelit cuaca pertama dengan tiga poros stabil. NIMBUS juga merupakan satelit matahari sinkhron pertama. Ini artinya satelit ini yang pertama mampu mengidentifikasi awan badai tropis. Enam NIMBUS lainnya diluncurkan dan dikembangkan hingga 1978.
Pada 16 September 1966, satelit DMSP (Defense Meteorological Satellite Program) diluncurkan. Satelit tersebut merupakan satelit berkualitas tinggi. Sementara itu, pada 7 December, 1966 muncul pula Applications Technology Satellite (ATS 1). Satelit tersebut mengorbit secara geostasioner yang menghasilkan gambar beresolusi temporal tinggi.
Keberhasilan NASA dalam program satelit ATS mendorongnya kembali mengembangkan satelit geostasioner lainnya yang. Sehingga pada Mei 1974 dan Februari 1975 diluncurkan kembali Synchronous Meteorological Satellite (SMS-1 dan SMS-2). SMS mengorbit di atas ekuator pada 75 BB dan 135 BB.Selanjutnya pada 16 Oktober 1975 diluncurkan pula GOES-1 (Geostationary Operational Environmental Satellite). Satelit ini juga terus dikembangkan dengan meningkatkan kualitasnya hingga GOES-8. Satelit tersebut selain menghasilkan gambar berkualitas tinggi juga mampu merekan suara.
Kemudian satelit pertama yang didedikasikan untuk reset iklim adalah Earth Radiation Budget Satellite (ERBS). Sateli tersebut diluncurkan pada 5 October 1984 dari Space Shuttle Challenger.
Pustaka:
http://apollo.lsc.vsc.edu/classes/remote/lecture_notes/satellite/history/dmsp.html
earthobservatory.nasa.gov
www.lapanrb.org
www.ssec.wisc.edu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar